Rabu, 14 Januari 2015

Perjalanan Seni


          
              Yaqub Elka lahir pada tanggal 28 Januari 1975 di Jakarta, tepatnya disebuah daerah dibilangan Jakarta Barat yaitu Kemanggisan. Yaqub Elka lahir dari pasangan H. Abdurrahman dan Hj. Muslimah, asil betawi. Seniman yang akrab dipanggil Yaqub ini senang menghabiskan waktu malam dengan berkarya dan beribadah. Kemampuannya melukis ini didapat dari kemauannya yang gigih serta keja keras. Bakat melukisnya sudah tampak sejak masih duduk dibangku SMP. Yaqub memulai belajar melukis dan bergabung pada sanggar Garajas kelompok transparan Bulungan pada tahun 1993.Dia banyak menghabiskan waktu belajar, melukis dan berdiskusi mengenai senirupa. Sejak saat itu "perlahan tapi pasti" dia memahami kehidupan, ruang, dan dunia senirupa.  Dia pernah melaksanakan beberapa pameran - pameran dan yang cukup berkesan yaitu pameran tunggal pertamanya yang pernah di kerjakan. Pameran pertamanya ini yang dilaksanakan di Bulungan mendapatkan banyak kritikan, namun hal ini tidak membuatnya patah semangat dan justru hal ini menjadi titik balik bagi seorang seniman yang pantang menyerah. Dia mulai membuat banyak karya - karya untuk membuktikan bahwa dia bersungguh - sungguh menggeluti dunia seniman. Beberapa pameran yang pernah digelar oleh seniman berdarah Betawi ini diantaranya bertempat di  Kedai Cakep Jakarta (1997), KOI Gallery & Restaurant, Mahakam, Jakarta (1997), The Japan Foundation (1998), Chi - chi's Mexican Restaurant (1999), Alexandra's Gallery, Kemang, Jakarta (2001), Narasi Jakarta, Bellezza Shopping Arcade, Jakarta (2008), The Dance of Sea Sigh, Balai Soedjatmoko, Solo (2010), KOI Kemang Gallery, Jakarta (2011), dan masih banyak lainnya.
Yaqub temasuk sosok yang unik dan tangguh. Hal ini juga telihat dari gaya melukisnya yang unik, naif dan lugu sehingga memunculkan goresan - goresan warna ceria yang mengandung nilai - nilai keunikan yang terkadang beberapa orang melihat seperti lukisan anak - anak yang memberikan suatu nilai atau pesan khusus didalamnya. Lukisannya - lukisannya kebanyakan di goreskan pada media akrilik dengan ukuran bervariasi dari ukuran kecil sekitar 30 cm x 40 cm hingga 145 x 90 cm tanpa bingkai. Lukisan - lukisannya juga pernah meraih beberapa penghargaan diantaranya, pelukis terbaik dari Dinas Kebudayaan DKI (1995 dan 1996), penghargaan karya poster terbaik dalam kaitan peringatan 50 tahun Hak Asasi Manusia (1998), penghargaan dari Presidium mahasiswa Universitas Katolik Atmajaya, Jakarta (1999) dan penghargaan Philip-Morris Art Awards Indonesia group Exhibition (2000).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar