Yaqub Elka lahir pada tanggal 28 Januari 1975 di Jakarta,
tepatnya disebuah daerah dibilangan Jakarta Barat yaitu Kemanggisan. Yaqub Elka
lahir dari pasangan H. Abdurrahman dan Hj. Muslimah, asil betawi. Seniman yang
akrab dipanggil Yaqub ini senang menghabiskan waktu malam dengan berkarya dan
beribadah. Kemampuannya melukis ini didapat dari kemauannya yang gigih serta
keja keras. Bakat melukisnya sudah tampak sejak masih duduk dibangku SMP. Yaqub
memulai belajar melukis dan bergabung pada sanggar Garajas kelompok transparan
Bulungan pada tahun 1993.Dia banyak menghabiskan waktu belajar, melukis dan
berdiskusi mengenai senirupa. Sejak saat itu "perlahan tapi
pasti" dia memahami kehidupan, ruang, dan dunia
senirupa. Dia pernah melaksanakan beberapa pameran - pameran dan
yang cukup berkesan yaitu pameran tunggal pertamanya yang pernah di kerjakan.
Pameran pertamanya ini yang dilaksanakan di Bulungan mendapatkan banyak
kritikan, namun hal ini tidak membuatnya patah semangat dan justru hal ini
menjadi titik balik bagi seorang seniman yang pantang menyerah. Dia mulai
membuat banyak karya - karya untuk membuktikan bahwa dia bersungguh - sungguh
menggeluti dunia seniman. Beberapa pameran yang pernah digelar oleh seniman
berdarah Betawi ini diantaranya bertempat di Kedai Cakep Jakarta (1997),
KOI Gallery & Restaurant, Mahakam, Jakarta (1997), The Japan Foundation
(1998), Chi - chi's Mexican Restaurant (1999), Alexandra's Gallery, Kemang,
Jakarta (2001), Narasi Jakarta, Bellezza Shopping Arcade, Jakarta (2008), The
Dance of Sea Sigh, Balai Soedjatmoko, Solo (2010), KOI Kemang Gallery, Jakarta
(2011), dan masih banyak lainnya.
Yaqub temasuk sosok yang unik dan tangguh. Hal ini juga telihat
dari gaya melukisnya yang unik, naif dan lugu sehingga memunculkan goresan -
goresan warna ceria yang mengandung nilai - nilai keunikan yang terkadang
beberapa orang melihat seperti lukisan anak - anak yang memberikan suatu nilai
atau pesan khusus didalamnya. Lukisannya - lukisannya kebanyakan di goreskan
pada media akrilik dengan ukuran bervariasi dari ukuran kecil sekitar 30 cm x
40 cm hingga 145 x 90 cm tanpa bingkai. Lukisan - lukisannya juga pernah meraih
beberapa penghargaan diantaranya, pelukis terbaik dari Dinas Kebudayaan DKI (1995
dan 1996), penghargaan karya poster terbaik dalam kaitan peringatan 50 tahun
Hak Asasi Manusia (1998), penghargaan dari Presidium mahasiswa Universitas
Katolik Atmajaya, Jakarta (1999) dan penghargaan Philip-Morris Art Awards
Indonesia group Exhibition (2000).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar